Langsung ke konten utama

Perkembangan Individu Pada Masa Dewasa Awal (21-39)




Masa Dewasa Awal
PERKEMBANGAN FISIK
          Pada masa ini, pemuda berada di puncak kesehatan, energi, daya tahan, kekuatan, sensoris, dan motoris. Dan usia pertengahan 20-an tahun merupakan masa di mana semua fungsi tubuh telah berkembang dengan sempurna. Sejak usia 20-40 tahun ketajaman visual mencapai puncaknya. Rasa, bau, serta sensitivitas terhadap rasa sakit serta temperature akan menurun pada usia 45 tahun, sedangkan penurunan pendengaran yang biasanya dimulai sejak usia remaja akan lebih nyata setelah usia 25 tahun.
          Perilaku seseorang juga dapat mempengaruhi kesehatan dan kebugarannya. Seseorang dapat meraih kesehatannya dengan cara melakukan beberapa aktivitas dan menahan diri dari orang lain. Contohnya yaitu dengan memenuhi kebutuhan nutrisi, berolahraga teratur atau melakukan aktifitas fisik lain dan menjaga pola makan untuk menghindari obesitas, tidak merokok, tidak mengkonsumsi alcohol ataupun obat terlarang.
          Hal-hal lain yang dapat pula mempengaruhi kesehatan dan kebugaran secara tidak langsung yaitu status sosioekonomi dan ras/etnisitas, gender, serta hubungan sosial dengan orang lain.
          Sedangkan masalah seksual dan repsroduksi yang menjadi isu di masa ini yaitu Premenstrual Syndrome (P-MS), Penyakit Menular Seksual, dan kemandulan.
PERKEMBANGAN KOGNITIF
          Pada masa ini individu melakukan beberapa percakapan yang berbeda, memahami materi yang lebih rumit, dan menggunakan pengalaman mereka yang lebih luas untuk memcahkan masalah praktis.
          Pemikiran post-formal yaitu diaplikasikan pada situasi sosial dan melibatkan intuisi dan emosi serta logika. Individu sadar bahwa sebuah masalah memiliki beberapa penyebab dan juga solusi, sadar akan konflik inheren, dan dan bersikap pragmatis dalam memilih solusi, dan kemampuan berpindah di antara penalaaran dan pertimbangan praktis.
PERKEMBANGAN SOSIO-EMOSIONAL
          Model tahapan normatif mengikuti semua rangkaian dasar perubahan terkait usia dan emosional yang sama yang ditandai dengan krisis emosional yang melapangkan jalan kepada perkembangan yang lebih jauh lagi.
          Model timing event yaitu rangkaian perkembangan tergantung kapan peristiwa tertentu terjadi dalam kehidupan seseorang.
          Selanjutnya yaitu model trait: lima faktor Costa dan McCrae yaitu yang pertama neurotic yaitu kumpulan 6 sifat negative yang mengindikasikan ketidakstabilan emosional. Yang kedua yaitu extravert bersifat sosial dan menyukai perhatian. Ketiga yaitu open to experience yaitu ingin mencoba hal-hal baru dan penuh berisi ide-ide baru. Keempat yaitu conscientious yaitu teliti. Terakhir yaitu agreeable atau menyenangkan, seperti dapat dipercaya, terus terang, mengalah, rendah hati, dan mudah dipengaruhi.
          Model tipologis yaitu memandang kepribadian sebagai pelaksanaan fungsi yang memengaruhi dan yang merefleksikan sikap, perilaku, nilai, dan interaksi sosial.
Pada masa dewasa awal mulai mengambil tanggung jawab terhadap diri mereka sendiridan membuat keputusaan sendiri pula. Memiliki relasi yang intim berupa pertemanan yang berpusat pada pekerjaan dan aktivitas parenting serta berbagai kepercayaan diri dan masukan. Selain pertemanan juga relasi cinta. 
         
         
           
    

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Personal Construct Theory

TEORI COGNITIVE APPROACH GEORGE A. KELLY Disusun Oleh: Hendra Eka Putra                               16710002 Nienda Raudloh Hita                          16710043 Huria Dara Fatimah                            16710049 Zulia Latifatul Maksumah                   16710071 Dosen Pengampu: Sara Palila, S.Psi., M.A., Psi PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2017 PEMBAHASAN A.      Biografi Kell...

Sejarah Psikologi di Indonesia

SEJARAH PSIKOLOGI DI INDONESIA A.     Awal Mula Masuknya Psikologi di Indonesia   Pada tahun 1952 ilmu psikologi mulai dikenal di Indonesia. Dalam pidato pengukuhannya sebagai Guru Besar Universitas Indonesia, Prof. Dr. Slamet Iman Santoso mengemukakan penggunaan pemeriksaan psikologis untuk mendeteksi the right man on the right place, dan menghindari the right man on the wrong place, the wrong man on the right place, serta the wrong man on the wrong place. Oleh sebab itu, karena andilnya dalam memperkenalkan psikologi di Indonesia, ia dikenal dengan sebutan Bapak Psikologi Indonesia. Kebutuhan akan adanya psikologi di Indonesia sama besar dengan di Negara-negara Barat walaupun memiliki sejarah yang jauh lebih pendek daripada keberadaan psikologi di Negara-negara Barat. Tidak semua psikologi Barat bisa diterapkan di Indonesia, juga tidak semua yang dapat diterapkan pada etnik di Indonesia dapat di terapkan pada etnik lainnya. Maka dari itu diperlukan diperlu...

SINOPSIS FILM YASMINE dan ANALISIS dengan TEORI PSIKOLOGI

SINOPSIS FILM YASMINE DAN ANALISIS dengan TEORI PSIKOLOGI TUGAS MATA KULIAH KESEHATAN MENTAL Kelompok 5: HOMI TRIAWAN                            16710003 HURIA DARA FATIMAH             16710049 BILQIS NUR SABILLA                  16710036   AGASARI PUSPITA                       16710059 Dosen Pengampu: Rita Setyani Hadi S, M.Psi PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2017 SINOPSIS FILM Judul Film        : Yasmine Produksi           : Ori...